KOMPAS.com
Minat membaca pada anak-anak masih tergolong rendah. Penyebabnya, sebagian anak menganggap membaca merupakan kegiatan yang membosankan. Menurut Johanes Trihartanto, editor buku dari penerbit Erlangga, kurangnya minat baca pada masyarakat Indonesia ini bisa terlihat dari frekuensi membaca masyarakat. "Kalau dibanding dengan orang luar negeri, di luar negeri dimanapun mereka berada pasti membaca buku, tapi di Indonesia masih sedikit sekali," ujar Johanes pada Kompas Female, usai acara Festival Pembaca Indonesia 2011 di Pasar Festival, Jakarta, Minggu (4/11/2011) lalu. Faktor yang paling berpengaruh dan bertanggung jawab untuk menumbuhkan minat baca pada anak-anak adalah orangtua dan guru. Orangtua punya peluang lebih besar dan lebih intim untuk menumbuhkan kecintaan anak pada buku, karena mereka tidak terpaku pada metode ataupun kurikulum tertentu, serta ruang gerak dan waktu yang tidak terbatas. Namun rendahnya antusiasme membaca di kalangan orangtua secara tak langsung bisa berakibat pada menurunnya minat membaca pada anak. "Anak-anak biasanya mencontoh semua perbuatan orangtuanya, termasuk budaya membaca yang biasa dilakukan orangtuanya. Jadi sebaiknya orangtuanya mencontohkan terlebih dahulu," tambah Johanes. Dengan memberi contoh membaca, secara perlahan anak akan mengikuti kebiasaan ini karena rasa penasarannya. Selain itu, hal ini akan membuat anak bisa hidup dalam lingkungan buku dan membaca yang aktif. "Sedini mungkin anak harus dikenalkan pada membaca, bahkan sejak dalam masa kandungan," tambahnya. Perkenalan anak sejak dini dengan buku ini diperkirakan akan merangsang pertumbuhan otak anak sehingga bisa berkembang dengan lebih baik dibanding dengan yang tidak dirangsang dengan bacaan. Menurut Johanes, daya kerja rangsangan dari kegiatan membaca yang dilakukan ibu hamil untuk bayi di dalam kandungannya akan bereaksi seperti saat ibu hamil mendengarkan musik klasik. Ada banyak cara yang bisa digunakan untuk menumbuhkan minat baca pada anak sejak dini, misalnya dengan mendongeng atau storytelling. Selain itu, jangan selulu memberikan mainan sebagai kado, tapi cobalah memberikan beberapa buah buku yang menarik untuk dibaca bersama. Metode ini juga akan semakin mempererat hubungan keluarga dan ikatan batin orangtua dengan anak. |