KOMPAS.com - "Belajar dan mengerti kata-kata merupakan materi penting dalam pembelajaran membaca anak. Hal ini merupakan pondasi anak untuk belajar," jelas Roosie Setiawan, pemimpin komunitas Reading Bugs saat workshop storytelling untuk orangtua dan anak-anak Indonesia dari Aqua, Sabtu, 12 Februari 2011, di Penang Bistro, Kuningan, Jakarta.
"Menurut buku La Morelle, 2001, anak-anak butuh interaksi dengan orang lain untuk belajar berbahasa. Mereka belajar kata-kata lewat pendengaran yang dilakukan berulang-ulang. Amat penting untuk membuat anak tertarik dalam sebuah percakapan," terang Roosie. Menurut Roosie, lewat buku dan membaca, anak, khususnya di usia dini bisa mendapatkan banyak hal. Cara mengajarkan anak untuk membaca, bisa dilakukan melalui mendongeng atau read aloud. Dua hal ini merupakan hal yang berbeda. Lebih lanjut, Roosie mengatakan, storytelling (mendongeng) adalah kegiatan interaktif, 2 orang atau lebih untuk menyampaikan pesan atau peristiwa dalam kata-kata. Namun, ada kendalanya, kadang orangtua mengalami kesulitan untuk menceritakan sesuatu dengan gaya pendongeng (harus hafal, dengan gerak-gerik badan, improvisasi, dan lainnya). Di lain pihak, sejak dini anak perlu belajar membaca. Salah satu alternatif yang bisa dilakukan untuk menjembatani kesulitan orangtua menciptakan cerita dan agar anak sekaligus belajar membaca adalah dengan metode read aloud. Metode read aloud, dijelaskan Roosie bertujuan akhir untuk membuat anak "mau" membaca, bukan hanya "bisa" membaca. Caranya, dilakukan dengan mengajak anak membaca bersama orangtua. Posisikan anak agaria bisa melihat huruf-huruf dari buku bacaan yang disepakati bersama. Posisinya bisa dengan dipangku, sambil berbaring, duduk bersisian, dan lainnya, asalkan bersentuhan. Tunjuk kata-kata yang dibacakan agar si anak bisa melihat bentuk huruf-hurufnya. Beda mendongeng dan membacakan cerita: Mendongeng: - Ada yang mendongengkan - Ada cerita yang didongengkan - Pendongeng harus hafal cerita - Hasilnya, menyenangkan dan menghibur - Mendidik - Membangun kedekatan dengan anak - Namun, perlu bakat dan latihan khusus untuk bisa mendongeng dan membuat anak-anak tertarik dengar dongeng Membacakan cerita: - Ada yang membacakan - Ada yang dibacakan - Ada yang dibaca - Hasilnya menyenangkan dan menghibur - Mendidik - Membangun kedekatan dengan anak dan buku - Yang bisa membaca dan mau, bisa membacakan cerita Kegiatan read aloud atau membacakan cerita bersama anak, menurut Roosie memiliki banyak manfaat dan efektif. Karena: 1. Manusia adalah mahluk yang suka hal-hal menyenangkan. Tanpa disuruh, manusia akan mencari cara untuk mendapat hal-hal menyenangkan. Contohnya, suara orangtua yang menenangkan yang pernah ia dengar akan disimpan dalam pikiran. Saat ada masalah atau hal-hal yang kurang menyenangkan, suara orangtua yang menenangkan itu akan diingat kembali. 2. Membaca adalah pembelajaran yang harus dilatih. Karenanya harus dilatih dari sejak dini. Mulai dari langkah-langkah kecil. Selain itu, diterangkan oleh Roosie, membacakan cerita juga membantu anak untuk belajar mendengarkan dan menyimak sesuatu. Ariyo, salah seorang pendongeng dari komunitas yang sama mengungkapkan, bahwa saat membaca buku untuk anak, tidak perlu dihabiskan dalam sekali waktu. Yang terpenting adalah pengalaman membaca cerita bersama anaknya. Tak masalah jika si anak bertanya banyak hal dari 1 halaman yang sedang dibaca dan habis waktu di sana. Karena interaksi itu pun adalah hal yang berharga, sekaligus membangun kedekatan dengan anak yang bisa dibentuk sejak dini dan bisa bertahan hingga ia dewasa. |