JAKARTA, KOMPAS.com - Perayaan Hari Museum Internasional yang berlangsung di Kawasan Kota Tua, Jakarta dilaksanakan selama satu hari penuh, Sabtu (18/5/2013). Kegiatan diisi oleh museum-museum yang berada di Jakarta, yang membuka stan di pelataran Taman Fatahillah.
"Tema yaitu menyatukan antara memori yang ada di museum dengan kerja keras kita semua bisa mengubah sosial masyarakat yang lebih baik," papar Kepala Unit Pengelola Kawasan (UPK) Kota Tua, Gathut Dwi Hastoro, saat sambutan penutup Hari Museum Internasional di Kawasan Kota Tua, Jakarta. Gatut pun mengucapkan selamat kepada para pemenang lomba yang dilaksanakan selama kegiatan berlangsung. Diantaranya lomba stand up comedy bertemakan sejarah, jelajah museum, fotografi, dan stan museum. Dalam pengamatan Kompas.com selama kegiatan berlangsung, terlihat cukup banyak masyarakat yang datang. Selain karena acara bertepatan dengan akhir pekan. Mereka terlihat sangat antusias dengan stan-stan museum yang ada. Karena sebagian besar stan menawarkan atraksi unik. Sebut saja Museum Basoeki Abdullah yang menawarkan sketsa wajah. Pelukis Sketsa Saiful Bahri, mengaku dirinya telah melukis sketsa wajah banyak orang pada hari ini. Mulai dari kegiatan dibuka, yakni jam 9 pagi. Ia tak memerlukan waktu lama melukis wajah pengunjung, hanya sekitar 15-20 menit. Pengunjung yang ingin dilukis wajahnya pun cukup hanya duduk diam di kursi yang telah disediakan. Untuk selembar sketsa lukis wajah, Saiful tak mematok harga. "Seikhlasnya. Nggak juga nggak apa-apa," katanya. Selain itu, stan museum lain yang cukup dikerubuti banyak pengunjung hari ini yakni stan Museum Fauna Indonesia Komodo dan Taman Reptilia TMII. Stan museum memamerkan koleksi museun berupa reptil asli yang telah mati dan disiram air keras sehingga kaku dan seperti patung. Tak hanya yang mati, reptil hidup pun dibawa, yaitu ular. Tak tanggung-tanggung, ular yang dibawa berjenis sanca berukuran sekitar 2 meter lebih dengan berat 3 kilogram. Banyak pengunjung terlihat antusias berfoto dengan dikalungi ular, ataupun hanya sekadar memegang badan ular. Selain yang berukuran besar, ada juga ular-ular yang berukuran kecil. Jangan takut karena ular tersebut telah jinak dan ada pawang yang menemani. Museum Fauna Indonesia Komodo dan Taman Reptilia TMII membawa serta koleksinya berupa ular yang masih hidup pada Hari Museum Internasional di Kawasan Kota Tua, Jakarta, Sabtu (18/5/2013). (KOMPAS.COM/FITRI PRAWITASARI) Sementara itu, anak-anak pun juga dihibur oleh beberapa stan yang ada. Seperti museum layang-layang yang menggelar melukis di layang-layang, dan museum IPTEK TMII yang mengajarkan serunya pengetahuan sambil bermain. Dalam pesta sehari museum-museum di Jakarta tersebut, tak hanya menampilkan museum-museum yang telah ternama di masyarakat juga museum yang jarang diketahui, seperti Museum Anatomi Kedokteran FKUI di Salemba serta Museum Taman Arkeologi Pulau Onrust di Kepulauan Seribu. |