SOLO, KOMPAS.com - Kisah hidup dr Lo Siaw Ging (79) menjadi pembicaraan hangat di media massa akhir-akhir ini. Sikap peduli terhadap yang kaum marjinal diwujudkan secara nyata oleh sosok dokter asal Solo tersebut.
Dr Lo yang lahir di Magelang 16 Agustus 1934 tersebut menjadi paradoks di tengah-tengah sikap skeptis masyarakat umum yang meyakini biaya berobat di rumah sakit pasti mahal. Banyaknya kasus penolakan pasien tak mampu di rumah sakit seakan luruh ketika menyimak kisah hidup Lo Siaw Ging. Dr Lo bukan berasal dari partai atau sedang menjadi caleg. Di balik ketenarannya kini, dr Lo justru tidak menyombongkan diri bahwa apa yang dia lakukan adalah hal yang bisa semua dokter lakukan. Janganlah dibesar-besarkan, semua dokter pasti juga bisa melakukan hal tersebut saat praktik. Prinsip saya bekerja adalah kalau praktik orang mau bayar atau tidak terserah. Dari dulu cara kerja saya demikian, kata dia ketika ditemui Sabtu (30/11/2013). Sikap tersebut ternyata tidak hanya berlaku saat melayani pasien di tempat praktiknya di Jagalan, Jebres, Solo. Sikap ini juga berlangsung saat dia bekerja di Rumah Sakit Kasih Ibu, Solo. Pihak rumah sakit mengakui, dokter Lo mempunyai dana sosial di RS untuk membantu pasien tidak mampu. Untuk jumlahnya belum tahu pasti berapa, namun ada dana sosial milik dr Lo pribadi yang digunakan untuk membantu pasiennya. Mungkin dana itu berasal dari gaji dokter Lo, kata dr CH Baskara, Humas Rumah Sakit Kasih Ibu. Baskara menambahkan, memang pasien yang akan dibantu dokter Lo juga harus mengikuti prosedur rumah sakit terlebih dahulu. Terlebih lagi, dana tersebut adalah dana milik pribadi dokter Lo. Penulis : Kontributor Surakarta, M Wismabrata Editor : Glori K. Wadrianto Source: Kompas Online http://regional.kompas.com/read/2013/11/30/1501209/Dr.Lo.Tak.Terima.Gaji.dan.Malah.Bantu.Pasien.di.RS?utm_source=WP&utm_medium=box&utm_campaign=Ktswp |